/cr. pexels.com/perbedaan social commerce dan e-commerce/ |
Sebagai seorang pebisnis yang mengandalkan media internet sebagai tempat promosi. Istilah-istilah pada dunia pemasaran digital memang patut untuk dipahami. Salah satu contohnya ialah e-commerce. Jika e-commerce sudah akrab ditelinga kita. Lantas, pernahkah Anda mendengar tentang Social Commerce? lalu apa perbedaan social commerce dan e-commerce? simak ulasan berikut ini.
Sebelum kita membahas
tentang perbedaan social commerce dan e-commerce, ada baiknya kita telaah
terlebih dahulu pengertian dari kedua istilah pemasaran digital ini. Bagi
sebagian pebisnis digital, e-commerce pasti sudah sering terdengar.
Melansir dari situs resmi
unpas.ac.id, maksud dari e-commerce secara luasnya ialah suatu media yang dapat
digunakan sebagai tempat transaksi jual beli yang dilakukan secara elektronik
melalui media online atau internet.
Selain pengertian tadi,
e-commerce juga dapat diartikan sebagai proses berbisnis yang menghubungkan
antara perusahaan, masyarakat serta konsumen dengan media transaksi elektronik
sreta pertukaran barang, informasi, pelayanan yang dilakukan secara online.
Adapun contoh-contoh dari
e-commerce itu sendiri seperti; Shopee, Lazada, Tokopedia, Tiket.com, Blibli
dan masih banyak lagi. Jadi, e-commerce ini dikenal juga sebagai toko online
yang mengumpulkan para pembeli dan penjual di suatu situs tertentu.
Sedangkan pengertian dari
social commerce itu sendiri ialah transaksi jual beli suatu produk dilakukan
dalam suatu platform media sosial. Jadi, para pelaku usaha memanfaatkan media
sosial untuk memasarkan barang-barang yang sedang mereka jual.
Perbedaan Social Commerce dan E-commerce
Meskipun kedua istilah
ini sama-sama melakukan transaksi melalui media internet, namun terdapat
perbedaan besar pada keduanya. Berikut ini perbedaan social commerce dan
e-commerce yang patut diketahui.
E-commerce: Transaksi
dilakukan dalam suatu platform tertentu, terfokus pada katalog produk, tidak
selalu mengandalkan media sosial, dapat aktif 24 jam.
Social commerce:
Transaksi dilakukan diluar platfrom, khususnya dilakukan dengan cara dm, inbox,
atau chat, tidak terlalu fokus pada katalog produk, terlalu mengandalkan media
sosial, memiliki jam operasional tertentu.
Kelebihan Dari Social Commerce
Meskipun social commerce
baru terdengar setelah kemunculan e-commerce, namun eksistensi dari social
commerce dirasa lebih unggul dibandingkan dengan e-commerce.
Ada beberapa faktor yang
mempengaruhi eksistensi dari social commerce yang disinyalir akan berubah
menjadi platform bisnis yang cukup menjanjikan pada beberapa tahun yang akan
datang. Berikut beberapa faktor yang dimaksud:
- Pembeli serta penjual mampu melakukan interaksi secara langsung.
- Jangkauan konsumen di social commerce lebih luas.
- Sistem pengaturannya jauh lebih sederhana, dan yang terakhir
- Dapat melakukan dan menerima transaksi jual beli lebih mudah.
Selain kemudahan
tersebut, para konsumen lebih mudah untuk saling bertukar informasi kepada
penjual terkait produk yang diminati sebelum mencapai kesepakatan jual beli
tersebut.
Demikianlah ulasan terkait
tentang perbedaan social commerce dan e-commerce. Untuk dapat merasakan manfaat
dari social commerce dalam melakukan transaksi jual beli, silahkan Klik Disini
untuk mendapatkan informasi lebih lanjut. Semoga sukses.***
(by.Ami)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar