Di Indonesia banyak
sekali Startup yang muncul tetapi hanya sebagian kecil yang mampu bertahan dan
sukses. Mengapa demikian? simak penjelasannya di bawah ini!
Beberapa tahun belakangan
ini, bisnis startup begitu viral seiring semakin majunya teknologi yang berkembang
saat ini. Sebut saja beberapa contoh dari bisnis ini seperti, GoTo, Traveloka,
Bukalapak, J&T Express, OVO, Ajaib, Tokopedia, Shopee, dan masih banyak
lagi.
Pada tahun 2022 saja,
Indonesia berhasil nangkring di posisi 5 dalam daftar 10 negara yang memiliki
jumlah perusahaan startup terbanyak di dunia dengan memiliki sekitar 2.346
perusahaan rintisan.
Meskipun di Indonesia
banyak sekali Startup yang muncul tetapi hanya sebagian kecil yang mampu
bertahan dan sukses. Mengapa seperti itu? Inilah 5 penyebab dari banyaknya perusahaan
startup yang tidak dapat bertahan dan berakhir bangkrut.
1. Perencanaan yang Tidak Jelas
Banyak para pendiri perusahaan
Startup tidak memiliki perencanaan yang mengarah untuk masa depan. Mereka
mengira, ide yang cemerlang sudah lebih dari cukup untuk membangun suatu bisni.
Kenyataanya, hal itu justru membawa perusahaan mereka ambruk dan kalah saing
dengan yang lainnya.
Oleh sebab itu, membangun
sebuah perusahaan Startup juga harus memerlukan planning yang tepat.
Sangat disarankan sekali untuk mempersiapkan rencana bisnis yang begitu matang
layaknya konsep, target pasar yang tepat, hingga solusi untuk memenuhi
kebutuhan pasar.
Tanpa rencana seperti
ini, maka bisnis apapun yang sedang dijalani tidak akan kuat dalam melakukan
persaingan pasar.
2. Kesalahan Dalam Menentukan Harga Pasar
Saat membuka bisnis,
memang sangat diperlukan sekali untuk melakukan riset tentang produk yang
hendak dijual. Mengapa? agar supaya produk yang dihasilkan dapat bersaing dipasaran.
Seringkali para pebisnis di bidang ini menganggap hal ini cukup sepele.
Padahal, hal ini sangat
berdampak bagi citra dari suatu produk yang telah dihasilkan. Apakah harga
tersebut sesuai dengan produk yang sedang ditawarkan atau tidak. Jika suatu
perusahaan salah dalam menentukan harga dari produk yang hendak dijual, maka
perusahaan dapat merugi.
Sebab, biaya yang
dikeluarkan untuk menghasilkan produk, tidak sejalan dengan pendapatan yang
diperoleh. Istilah pasarnya, perusahaan tidak memiliki untung. Namun, jika
menempatkan harga yang jauh dari harga pasaran, maka produk yang telah
dihasilkan tidak akan laku dipasaran.
Oleh karena itu, seorang
pebisnis juga harus pintar saat mengelompokkan biaya yang telah dileuarkan oleh
perusahaan, khususnya biaya untuk dari harga suatu produk supaya perusahaan
tidak salah saat menentukan harga produk.
3. Kurangnya Pemasukan yang Dimiliki Sejak Peluncuran Produk
Kesalahan selanjutnya
yang sering dilakukan oleh perusahaan startup ialah seringnya mengeluarkan
biaya yang sangat besar dengan cara promo gratis ataupun diskon besar-besaran.
Strategi seperti ini perlu dihindari jika perusahaan startup yang sedang
dijalani tidak memiliki modal yang cukup besar.
Jika ingin perusahaan
startup yang sedang dijalani berjalan dengan stabil, seharusnya dari awal harus
dapat memikirkan strategi seperti apa yang dapat digunakan untuk mendapatkan
pemasukan yang seimbang.
Strategi memberikan
diskon besar-besaran atau menghambur-hamburkan uang bukan satu-satunya jalan
agar bisnis yang dijalani tetap eksis dan stabil. Masih banyak cara-cara lain
yang dapat dilakukan agar produk yang dihasilkan dapat menarik para konsumen.
4. Tidak Paham Dengan Kebutuhan Pasar
Melansir dari situs Tirto.id
yang membagikan laporan dari CBInsight, penyebab dari banyaknya perusahaan
startup yang ambruk di Indoensia ialah tidak mampunya perusahaan untuk
menyediakan sesuatu yang dibutuhkan oleh pasaran.
Memang sangat baik jika
memiliki ide-ide yang bagus dan sangat menarik. Namun, jika ide tersebut tidak
dapat menarik para konsumen serta tidak dapat memenuhi kebutuhan pasar, maka ide
tersebut tidak dapat memberikan manfaat apapun.
Bisa dikatakan, perusahaan
dianggap gagal dalam menarik para calon konsumen untuk membeli produk-produk
yang mereka hasilkan. Oleh sebab itu, lakukan berbagai macam riset pasar supaya
kita tahu, apa yang sedang diminta oleh para konsumen.
5. Gagal Dalam Berkompetensi
Kesalahan terakhir yang
membuat perusahaan Startup di Indonesia tidak dapat bertahan ialah kurang
memperhatikan serta mengamati apa yang tengah dilakukan oleh para pesaing. Perusahaan
yang bergerak di bidang ini banyak sekali melakukan bisnis yang begitu mirip.
Sehingga, persaingan pasar tidak dapat terelakkan lagi.
Hal inilah yang membuat
para konsumen menjadi bingung saat memilih produk-produk yang dihasilkan oleh
bisnis startup.
Untuk menghindari hal
ini, para perusahaan startup harus mampu menawarkan suatu produk yang memiliki value
yang jauh lebih unggul dibandingkan oleh para pesaingnya. Sehingga, para konsumen
akan memilih produk yang memiliki keunggulan yang jauh lebih banyak agar dapat
dimanfaatkan dengan baik.
Agar terhindar dari salah
satu penyebab dari gagalnya dalam melakukan bisnis startup, diperlukan strategi
promosi yang bagus dan tepat. Salah satunya dengan menggunakan Aplikasi TernakAkun yang berpotensi mendatangkan para konsumen yang tepat dan sangat
membutuhkan produk yang telah dihasilkan.
Itulah penjelasan tentang
di Indonesia banyak startup yang muncul tetapi hanya sebagian kecil yang mampu
bertahan dan berhasil serta 5 penyebab gagalnya para pelaku usaha dalam
membangun bisnis di bidang ini.***
(by. Ami)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar